Minggu, 04 September 2011

Evolution #2

Chapter 2.

Semua murid yang ada dilapangan kaget melihatku mengeluarkan kekuataan, “Hoo.. jadi begitu,anak lemah yang tidak pernah melawan ternyata juga seorang Evo, terlebih lagi jika melihat kau bisa mengeluarkan kerangka yang bisa bergerak seperti ini berarti kau adalah Evo tipe “Demonology” yang berkekuatan mensummon makhluk-makhluk kegelapan.” Ucap Roy. “cepat kau menyingkir dari Luna Roy jika tidak kau akan menanggung akibatnya.”aku memperingatkan Roy tapi Roy yang sangat angkuh tidak mau menyingkir. “Hah..? memangnya kau pikir siapa dirimu,baru bisa mengeluarkan sedikit kekuatan saja sudah merasa sombong,pengecut lemah sepertimu biarpun memiliki kekuataan tidak akan bisa mengalahkanku,bahkan menyerangku pun kau tidak akan berani.” Teriak Roy sambil menantangku, “baiklah kau sudah kuperingatkan, jangan salahkan aku jika aku menghabisimu” tanpa buang waktu aku pun langsung mengeluarkan sebuah kerangka dari dalam tanah, dan kerangka itupun memukul Roy dengan keras hingga dia terpental jauh dari Luna. “cih.. kurang ajar kau.” Roy pun segera berdiri dan dia bersiap menerjangku tapi gerakan Roy pun terhenti oleh kerangka tangan yang kukeluarkan dari bawah kakinya dan aku pun langsung mengeluarkan 3 kerangka untuk menghajar Roy,dan Roy pun terpental kembali. Roy yang marah langsung melakukan serangan jarak jauh “ Fire Blast!!” Roy menyemburkan bola api dari dalam mulutnya… Duar!! Terdengar suara ledakan bola apinya. “hahaha rasakan kau itulah akibatnya jika melawanku.” Asap bekas ledakan bola api pun mulai memudar dan Roy pun kaget karena bola apinya tidak mengenaiku melainkan mengenaik kerangka yang kukeluarkan sebagai tameng. “Apa.. tidak mungkin kecepatan mensummonnya itu bukan main terlebih lagi dia tidak bereaksi sedikitpun terhadap serangan ku, kurang ajar tidak mungkin aku dikalahkan oleh pecundang yang baru saja mempunyai kekuataan Evo.” Gerutu Roy di dalam hatinya, “melihat ekspresi wajah mu kau pasti kesal melihat serangan mu tidak berarti sama sekali kan.” Ucap ku pada Roy,mendengar hal itu Roy pun langsung marah dia pun langsung menerjang kearahku dan melakukan serangan dengan membabi buta,aku pun terus menghindari serangan membabi butanya itu “kurang ajar aku tidak mungkin dikalahkan oleh mu.. pecundang yang baru memiliki kekuatan Evo..!!Roy pun terus melancarkan pukulannya “sepertinya hari ini kau membuat 3 kesalahan yang besar Roy.. yang pertama aku sudah bisa mengendalikan kekuatan Evo ku sejak kecil dan aku lebih ahli daripadamu, yang ke dua adalah kau sudah salah tidak mematuhi peringatanku tadi dan yang terakhir adalah… BERANINYA KAU MELUKAI LUNA SAMPA SEPERTI ITU!!!” dengan sangat marah aku pun memukul Roy hingga terjatuh. “Hebat Edward yang dikenal paling penakut bisa mengalahkan Roy..” semua murid yang tadinya cemas mulai kembali senang dan menyoraki ku “ ayo Edward.. hajar Roy!!”… “Edward”…”Edward”… “Edward”… Roy pun kembali berdiri.”Fire ring” dia membuat dinding api yang mengelilingi kami,”Hell of Fire!!!” Roy pun mengendalikan dinding api dan membuat dinding api itu menyeburkan apinya dari segala penjuru dan mengarahkannya padaku.”haha rasakan kau.. tidak ada yang bisa menghindari dari seranganku yang ini.” Kemudian semburan api pun berhenti.”Dengan begini tamat sudah riwayatmu pecundang!!” Roy terlihat sangat senang karena dia pikir serangannya sudah membakar habis seluruh badanku,”he..hebat juga apimu itu… padahal aku sudah memanggil 8 kerangka untuk menahannya..tapi ternyata masi kena juga..”Roy pun langsung terkejut melihatku masih bisa berdiri setelah menerima serangannya. “M…Mustahil.. serangan terhebatku tidak bisa mengalahkanmu..”Roy pun terlihat putus asa dia pun terjatuh diantara kedua lututnya, “sudah kubilangkan.. kau tidak akan bisa mengalahkanku.. kaulah yang telah memulai ini semua terjadi dengan melukai Luna jadi terimalah akibat dari perbuatanmu ini.” Dengan mengumpulkan tenaga terakhirnya Roy pun berdiri kembali “AKU YANG TERKUAT!!! TIDAK MUNGKIN DIKALAHKAN OLEH PECUNDANG LEMAH SEPERTI MU!!!” Roy yang putus asa akhirnya kehilangan kesadarannya dia pun langsung menerjang kearahku. “Sudah kubilang kau tidak akan menang… ARMY OF THE DEAD” lalu sejumlah kerangka keluar dari bawah tanah dan mulai menghampiri Roy. Roy pun berhenti menerjang karena di kerumuni oleh kerangka yang terus bermunculan.”Ini pembalasan atas apa yang kau lakukan pada Luna”. Roy pun terjatuh dan semua kerangka yang datang mengerumuninya…..

“Dimana ini.. apa yang terjadi denganku?” Roy pun perlahan-lahan membuka matanya, “ah.. kamu sudah sadar ya”ucap Lisa sambil mengelap tubuh Roy. ”kamu siapa?? Ini dimana??” Roy pun masih kebingungan dengan apa yang terjadi terhadapnya, “namaku adalah Lisa, kamu sekarang berada di rumahku.” Lisa pun menjawab pertanyaan Roy dengan senyum, “Lalu bagaimana bisa aku ada di rumah mu?” Roy pun kembali bertanya. “ Tadi sore sepulang sekolah sepupuku yang membawamu kemari,tidak hanya kamu tapi dia juga membawa seorang anak perempuan dengan luka yang parah sekali, di wajahnya banyak terdapat luka bekar dan lebam,tapi tenang dia sekarang sudah sembuh.” Lisa menjelaskan apa yang terjadi kepada Roy. “Perempuan dengan luka bakar dan lebam..” mendengar hal itu Roy pun mulai mengingat kembali atas kejadian itu “Lalu siapa nama sepupumu?” Roy pun bertanya kembali pada Lisa untuk memastikannya, “Edward..Edward Van Goch”. Mendengar nama Edward Roy pun langsung beranjak dari tempat tidurnya dia berusaha berjalan dengan susah payah “kamu mau kemana??” Tanya Lisa yang cemas melihat Roy pergi dari tempat tidurnya, tetapi Roy pun tidak mempedulikan Lisa dia terus berjalan kearah pintu keluar,tiba-tiba “Mau kemana kamu nak??” bibi Mira pun muncul secara tiba-tiba dan menghalangi pintu keluar, “Minggir jangan halangi jalanku” Roy pun menyuruh bibi Mira untuk menyingkir dari pintu “Orang sakit itu sebaiknya beristirahat, biarpun lukamu sudah di sembuhkan oleh Lisa tapi kamu belum punya cukup tenaga jadi sebaiknya kamu tidur saja dulu” bibi Mira menasihati Roy agar beristirahat “Diam kamu wanita tua.. aku akan membuat perhitungan dengan Edward!!” Roy pun marah kepada bibi Mira dan dia akan memukul bibi Mira dengan tinju apinya, tapi kemudian bibi Mira memegang tinju api Roy dan api yang melapisi tinju Roy pun lenyap dengan lalu bibi Mira melemparkan Roy dengan sebelah tangannya Gubrak!!! “kyaa..!! ibu apa yang ibu lakukan.” Lisa pun menjerit melihat kejadian itu,bibi Mira pun memasuki kamar dan mendekati Roy yang tergeletak di pinggir kamar “Kurang ajar sekali kamu bilang aku wanita tua.. umurku ini baru 38 tahun semua orang di kantorku bilang aku ini wanita cantik yang awet muda, satu hal lagi kau ingin membuat perhitungan dengan Edward?? Dengan keadaan tubuh seperti ini kau bahkan langsung rubuh hanya dengan sekali pukul oleh wanita yang kau sebut tua, jangan karena kau merasa dirimu seorang Evo lantas kau merasa kau bisa melakukan seenaknya!! Kau beruntung Edward tidak menghabisimu kalau dia masih seperti dulu mungkin sekarang kau sudah mati, Lisa cepat sembuhkan dia lagi lalu kau cepat turun kebawah makan malam sudah siap.” Bibi mira pun pergi keluar dari kamar dan segera menuju ke ruang makan. “maafkan ibuku ya.. ibuku itu sebenarnya orang yang baik dan selalu tersenyum namun jika ada yang membuatnya kesal dia akan marah sekali.” Lisa pun selesai mengobati Roy dan dia pun segera pergi kebawah. “kenapa.. kenapa kau menolongku?? pasti kau tidak tau yang membuat perempuan yang di bawa sepupumu terluka dan yang membuat sepupu selalu penuh luka adalah aku” Roy berteriak kepada Lisa yang hendak turun ke bawah, “aku tahu kok, setelah melihat kekuatan mu tadi aku tahu kau lah yang meluakai sepupuku dan perempuan itu.” Jawab Lisa “Lantas kenapa kau masi saja mengobatiku..kau bisa saja membunuhku dengan membiarkanku sekarat!!” Roy merasa kesal dengan yang menimpa dirinya. “Ya.. aku bisa saja menolak permintaan sepupuku dan membiarkanmu sekarat.. Tapi aku ini seorang dokter,seorang dokter akan selalu mengobati pasiennya yang terluka biarpun dia baik ataupun jahat karena tugas dokter adalah mengobati orang yang terluka tanpa memandang siapa dia.” Lisa menjawab pertanyaan Roy sambil tersenyum dan dia pun langsung pergi keruang makan. Mendengar hal itu Roy pun terdiam sejenak lalu dia kembali ketempat tidur untuk beristirahat “Dasar permpuan aneh..”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar